Jakarta — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai mengambil pelajaran dari perkembangan pesat sepak bola Uzbekistan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu langkah konkret yang akan segera direalisasikan adalah pengisian posisi Direktur Teknik yang saat ini masih kosong.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa pihaknya terkesan dengan pencapaian tim nasional Uzbekistan, khususnya pada level usia muda. Uzbekistan diketahui berhasil menjadi semifinalis di Piala Asia U-23 2024 dan terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam sistem pembinaan pemain muda.
“Uzbekistan memiliki sistem yang terstruktur dan konsisten. Salah satu kunci sukses mereka adalah keberadaan direktur teknik yang mampu menyusun filosofi sepak bola nasional yang berkelanjutan,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers terbaru.
Posisi Direktur Teknik di tubuh PSSI memang telah lowong sejak kepergian Indra Sjafri yang kini lebih fokus menangani timnas U-20 Indonesia. Kekosongan ini dinilai menjadi hambatan dalam pengembangan program jangka panjang sepak bola nasional, mulai dari pembinaan usia dini hingga sistem pelatihan pelatih.
Melihat pentingnya posisi ini, PSSI menyatakan akan segera menunjuk sosok baru dalam waktu dekat. Kriteria yang diusung adalah mereka yang memiliki pengalaman internasional, pemahaman kuat terhadap filosofi sepak bola modern, serta mampu menyelaraskan program dengan visi PSSI menuju sepak bola Indonesia yang lebih profesional dan kompetitif.
“Ini bukan hanya soal individu, tapi soal sistem. Kita ingin membangun fondasi yang kuat seperti Uzbekistan dan negara-negara lain yang telah lebih dulu sukses. Direktur teknik akan menjadi motor utama dari transformasi tersebut,” tambah Erick.
Langkah ini juga menjadi bagian dari rencana besar PSSI dalam persiapan jangka panjang menuju Piala Dunia 2034, di mana Indonesia menargetkan bisa tampil sebagai peserta, bahkan tuan rumah.
Dengan rencana pengisian jabatan ini, publik berharap PSSI tidak hanya menambal kekosongan, tetapi benar-benar merekrut sosok visioner yang mampu membangun ekosistem sepak bola Indonesia dari akar hingga puncak.
Baca Juga: Dear Mbappe, Kans PSG Juara Liga Champions Lebih Besar dari Madrid