Kontroversi Penalti Real Madrid vs Osasuna, Mengapa VAR Diam Saja?

Latar Belakang Singkat Pertandingan

  • Pada pertandingan perdana LaLiga musim 2025–2026, Real Madrid menang 1–0 atas Osasuna berkat penalti kontroversial yang dieksekusi oleh Kylian Mbappé. Wasit segera menunjuk titik putih, dan VAR memilih untuk tidak membatalkan keputusan tersebut.

  • Osasuna merasa dirugikan karena harus menghadapi keputusan yang menurut mereka tidak adil, terutama mengingat peninjauan VAR yang seharusnya menjadi alat koreksi dan klarifikasi mendalam terhadap keputusan wasit.


Tuntutan dan Analisis dari Pihak Osasuna

  • Pelatih Osasuna, Alessio Lisci, menyatakan secara jelas bahwa setelah melihat tayangan ulang, Mbappé terlebih dahulu menginjak kaki Juan Cruz, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, ia menilai keputusan penalti seharusnya dibatalkan.

  • Ia juga menyindir keputusan kartu merah untuk Abel Bretones di pengujung pertandingan — bahwa keduanya, penalti dan kartu merah, menciptakan “rasa diperlakukan tidak adil”.


Mengapa VAR “Diam Saja”?

1. Keputusan Awal yang Tegas

Wasit langsung menunjuk penalti pada menit ke-50 atas dugaan pelanggaran Juan Cruz terhadap Mbappé. VAR kemudian meninjau dan menjaga keputusan tersebut tanpa membatalkannya.

2. Kurangnya Transparansi Visual

Journalist Gerard Romero mengkritik kenyataan bahwa tayangan ulang yang jelas tidak ditayangkan kepada publik. Ketiadaan footage ini memperparah ketidakpercayaan terhadap kredibilitas VAR.


Dampak Lebih Luas dan Diskursus Media

  • Gerard Romero menggambarkan bahwa VAR, yang seharusnya memberikan keadilan, malah menjadi sumber ketidakpastian dan ketidakpercayaan publik, terutama ketika tidak ada tayangan ulang yang transparan.

  • Secara umum, ini menimbulkan pertanyaan serius: jika VAR tidak menampilkan rekaman secara jelas, bagaimana masyarakat atau media bisa menilai keputusan secara objektif?


Rangkuman Analisis

Aspek Ringkasan
Insiden penalti Mbappé dijatuhkan oleh Juan Cruz → wasit memberi penalti → VAR mempertahankan keputusan tersebut.
Keluhan Osasuna Claimed Mbappé menginjak dahulu; penalti harus dibatalkan.
Kritik terhadap VAR Tidak ada tayangan ulang yang jelas untuk publik → mengikis kepercayaan.
Analisis media VAR dianggap absen dalam menjelaskan keputusan, menjadi sumber kontroversi baru.

Kesimpulan

Kontroversi ini mencuat bukan semata karena keputusan penalti itu sendiri, tetapi juga karena VAR tidak tampil sebagai alat yang transparan. Ketika institusi seperti VAR gagal memberikan visualisasi atau standar penjelasan yang konsisten, justru menciptakan kesan bias dan ketidakadilan, terutama di laga bergengsi seperti Real Madrid vs Osasuna.

Baca Juga: Erick Thohir Salut dengan Timnas Indonesia U-17 walau Kalah dari Mali: Main Begitu Berani dan Berikan Perlawanan Sengit