Komisi X DPR RI Dorong PSSI Usut Tuntas Kejanggalan Drawing Liga 4

Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani, saat ditemui Kompas.com di acara Sapa Indonesia Pagi pada Rabu (8/1/2025).

Komisi X DPR RI, melalui Wakil Ketua Lalu Hadrian Irfani, mendorong PSSI untuk mengusut tuntas dugaan kejanggalan dalam proses drawing putaran nasional Liga 4 yang berlangsung pada Kamis, 10 April 2025. Proses undian yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSSI tersebut menuai kontroversi karena dianggap tidak profesional dan tidak transparan.

Kronologi Kejadian

Dalam video yang sempat beredar, terlihat saat pengambilan bola undian untuk Grup N, tangan pengundi digeser ke bawah meja hingga tidak terlihat, kemudian mengangkat kertas yang tampak terlipat rapi dan mengumumkan nama tim. Hal ini memicu dugaan adanya manipulasi dalam proses undian. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pelaksanaan drawing tersebut tidak profesional dan harus diulang. Drawing ulang dijadwalkan pada Senin, 14 April 2025, pukul 14.00 WIB .​

Tanggapan Komisi X DPR RI

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan bahwa kejadian ini sangat miris dan tidak boleh terjadi, terutama di tengah upaya PSSI melaksanakan peta jalan sepak bola nasional. Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dan fair play dalam setiap kompetisi. Komisi X DPR RI mendesak PSSI untuk bertindak tegas terhadap panitia Liga 4 tingkat nasional, termasuk Ketua Asprov Yogyakarta, yang diduga terlibat dalam kecurangan tersebut .​

Langkah PSSI

Menanggapi desakan tersebut, PSSI telah memutuskan untuk mengulang proses drawing Liga 4 guna memastikan transparansi dan keadilan dalam kompetisi. Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI tidak akan mentolerir tindakan yang mencederai integritas kompetisi dan akan mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan kecurangan.

Kesimpulan

Kasus kejanggalan dalam drawing Liga 4 ini menjadi perhatian serius Komisi X DPR RI dan PSSI. Diharapkan, dengan adanya tindakan tegas dan transparansi dalam proses kompetisi, kepercayaan publik terhadap sepak bola nasional dapat dipulihkan, serta tercipta iklim kompetisi yang adil dan profesional.

Baca Juga: