Manchester United tersingkir secara mengejutkan dari Carabao Cup setelah dikalahkan tim League Two, Grimsby Town, dalam drama adu penalti 12–11 usai imbang 2–2 di waktu normal. Kekalahan ini memicu kemarahan besar dari fans dan merusak reputasi manajer MU, Ruben Amorim—terutama karena sikapnya yang dianggap “menyembunyikan diri” dan ogah menyaksikan adu penalti tersebut.
Reaksi Fans: “Coward!”
-
Penampilan buruk tim di babak pertama—tertinggal 2–0—diiringi dengan tindakan kontroversial Amorim, yang terlihat sibuk membolak-balik taktik di papan selama pertandingan. Beberapa fans menyindirnya sebagai “pretending to look busy” atau “bermain tic‑tac‑toe di tengah laga.”
-
Saat adu penalti berlangsung, kamera menyorot Amorim yang duduk di bangku cadangan dan tampak menghindari menonton. Fans di media sosial mengecamnya sebagai “coward,” menulis:
“Sorry, but I don’t want a manager who’s too scared to watch a penalty shootout against a League Two team.”
“Amorim hiding during this penalty shootout against a fourth division team is an embarrassment.”
Pandangan Pers dan Kritik Taktis
-
Media massa menyebut hasil ini sebagai “humiliating Carabao Cup exit,” sementara sorotan tajam diarahkan ke taktik dan keputusan pemain oleh Amorim.
-
Reuters menyoroti permintaan maaf Amorim kepada fans dan komentarnya bahwa “tim mereka bicara sangat keras hari ini tentang apa yang mereka inginkan”—yang dianggap sebagai sindiran terselubung bahwa para pemain tidak berjuang demi klub.
Pernyataan Amorim: “Penalti Tidak Penting”
-
Setelah laga, Amorim membela tindakannya. Ia mengatakan bahwa adu penalti tidak penting dibanding kinerja tim secara keseluruhan:
“The penalty shootout is not important… If I’m there trying to see if we win the game… it doesn’t matter. The signs, the beginning of the game, during the game, that is what matters.”
-
Ia juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para fans dan menekankan bahwa performa tim secara keseluruhan harus menjadi fokus, bukan hasil adu penalti semata.
Dampak: Tekanan Meninggi
-
Kekalahan ini memperpanjang laju buruk United, dengan hanya satu kemenangan di tujuh pertandingan terakhir—win rate Amorim kini hanya sedikit di atas 37%. Spekulasi tentang posisinya kian menguat, dengan nama seperti Gareth Southgate, Michael Carrick, dan Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai kandidat pengganti.
Secara keseluruhan, fans United sangat muak dengan apa yang mereka lihat sebagai kurangnya keberanian dan keterlibatan sang pelatih. Penolakan untuk menyaksikan adu penalti terhadap tim lapis bawah dianggap sebagai simbol sikap pasif dan tidak menghargai kompetisi, memperparah kekecewaan terhadap performa tim yang tak kunjung membaik.
Baca Juga: 3 Alasan Persib Bandung Masih Tertatih-tatih di Awal Musim BRI Super League 2025/2026