AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari

AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari

AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari

Jakarta, 17 Mei 2025 — Amerika Serikat dan China resmi sepakat menghentikan sementara perang dagang mereka selama 90 hari ke depan. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi negosiasi lebih lanjut yang dapat membawa stabilitas ekonomi global.

Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, menimbulkan ketidakpastian di pasar internasional dan mempengaruhi rantai pasok global. Tarif tinggi dan berbagai pembatasan impor yang diterapkan kedua negara selama ini menyebabkan perlambatan ekonomi dan meningkatnya biaya produksi.

Dalam pertemuan puncak terbaru yang berlangsung secara virtual, delegasi dari kedua negara menyetujui gencatan perang dagang yang akan berlangsung selama tiga bulan. Selama masa tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk tidak memberlakukan tarif baru dan mulai membuka dialog intensif untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.

Apa yang Termasuk dalam Kesepakatan?

  • Penghentian sementara penerapan tarif baru di sektor-sektor kunci

  • Pelonggaran pembatasan ekspor teknologi sensitif

  • Komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi

  • Penjadwalan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan negosiasi

Reaksi Pasar dan Pengamat

Pasar saham global menyambut positif kabar ini dengan peningkatan indeks di bursa utama seperti Wall Street dan Shanghai Stock Exchange. Para analis memandang langkah ini sebagai tanda positif yang dapat memulihkan kepercayaan investor dan memperbaiki iklim bisnis global.

Menurut Dr. Rina Pratama, ekonom dari Universitas Indonesia, “Kesepakatan ini memberi angin segar bagi ekonomi dunia. Namun, hal terpenting adalah bagaimana kedua negara dapat memanfaatkan waktu 90 hari ini untuk mencapai kesepakatan jangka panjang yang lebih stabil.”

Dampak bagi Indonesia

Sebagai negara yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, Indonesia berpotensi merasakan dampak positif dari meredanya ketegangan antara AS dan China. Stabilitas harga komoditas dan terbukanya peluang ekspor akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Gol Telat Federico Valverde Selamatkan Real Madrid dari Kekalahan